Nama : Siti Mardianah
Npm : 16210600
Kelas : 4EA16
PENEGERTIAN MANAJEMEN
ARTI DAN FUNGSI MANAJEMEN
Banyak
para ahli telah mendefinisikan tentang pengertian dari manjemen, dan
semua itu berbeda-beda. Namun pada hakekatnya, semua itu adalah menjurus
ke arah yang sama, yang membedakan adalah latar belakangkeahlian
masing-masing. Menurut profesor Oei Liang Lee, Manajemen adalahilmu dan
seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, serta
mengawasi tenaga manusia dengan alat-alat untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Manajemen mempunyai 5 fungsi, yaitu;
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima
macam funsi manajemen ini sangat penting dalam menjalankan semua
kegiatan. Semua ini di maksudkan agar kediatan apapun yang di lakukan
berjalan dengan baik
Pada
gamabar di bawah ini memperlhatkan bahwa mekanisme kerja dari
fungsi-fungsi kerja manajemen tersibut dimulai dari adanya kegiatan.
Mekanisme
kerja berawal dari adanya kebutuhan dan keinginan serta informasi.
Untuk mencapai suatu tujuan bekerja, seseorang harus mempunyai
perencanaan yang secara garis besar menggambarkan tentang, apa;
bagaimana; mengapa; dan kapan dilakukan, setelah perencanaan tersebut
disusun, barulah ditentukan siapa yang akan melakukan dan segala sesuatu
yang dianggap penting untuk berjalannya usaha ini. Walaupun orang yang
telah ditentukan untuk mengelola usaha ini sudah terorganisir, belum
tentu kegiatan yang dilakukan sama satu dengan yang lainnya. Butuh
pengarahan untuk memperlancar jalannya usaha ini dan mencapai tujuan
yang telah ditentukan secara maksimal.
Dalam
suatu usaha, kegiatan-kegiatan akan disatukan dalam suatu wadah fungsi.
Tentu saja fungsi yang dilakukan berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu
dikoordinasikan agar tidak terdapat kontradiksi antara satu fungsi
dengan fungsi yang lainnya. Dalam suatu usaha, pasti ada rencana. Dan
rencana itu akan dilaksanakan dalam waktu mendatang. Dimana tidak ada
kepastian untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sehingga segala
sesuatu harus di persiapkan dalam hal yang matang. Agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diharapkan tidak terlampau jauh, harus dilakukan
pengawasan/pengendalian. Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk
mencegah penyimpangan itu terjadi.
JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan
besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jejang manajemen. Ketiga
jenjang tersebut adalah (1) manajemen puncak atau menajemen eksekutif,
(2) manajemen madya atau manajemen administratif, (3) manajemen
operasional auat manajemen supervisori di sini saya sediakan contoh2
gambar seperti di bawah ini
Perusahaan-perusahaan pada umumnya mempunyai tiga jenjang manajemen. Diantaranya:
a. Manajemen puncak atau eksekutif.
Manajer
senior atau eksekutif kunci yang mempunyai pengalaman bertahun-tahun,
meliputi dewan direktur, direktur utama, atau chief executive office (
CEO ) dan pimpinan lain. Bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan
mengambil keputusan penting tentang hal-hal yang berpengaruh pada
kelangsungan hidup perusahaan.
b. Manajemen madya atau administratif.
Meliputi
pimpinan pabrik atau manajer divisi. Mempunyai tanggung jawab dalam
masalah penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana
umum dari manajer puncak.
c. Manajemen operasional atau supervisor.
Tugasnya
menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh manajemen madya dan
sering disebut supervisor garis pertama. Bertanggung jawab melakukan
supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
GERAKAN MANAJEMEN ILMIAH
Sekitar tahun 1885, Frederick W Taylor (1856-1915) telah mempelajari
tentang metode kerja pertama kali. Taylor dikenal sebagai bapak dari
gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya, The Principles Of Scientific beliau mengemukakan beberapa prinsip pekerjaan dengan efisien, yaitu:
v Prinsip 1; Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
v Prinsip 2; Orang yang memangku jabatan dipilih dan dilatih secara ilmiah.
v Prinsip 3; Menggaji pemegang jabatan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
v Prinsip 4; Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
Taylor
mengemukakan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh
siapapun dan masyarakat mempunyai minat yang besar untuk mempelajari
manajemen.
SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
Dalam hal ini, kita akan membahas lima sekolah, diantaranya;
» Sekolah Klasik ( Clasical School )
Berawal
dari adanya teori klasik yang mendefinisikan manajemen menurut tugas
yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah ini telah memberi saran
tentang fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian yang dibagi kedalam sub-sub fungsi yang
selanjutnya diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
» Sekolah Perilaku ( Behavioral School )
Disebut juga leadership, human relations, atau behavioral sciences of management
yang telah populer tahun 1950-an. Memusatkan perhatian pada aspek
kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer
untuk memahami manusia dan memotivasi bawahan mereka. Sekolah ini
menarik beberapa disiplin, yaitu psikologi, dan sosiologi sebagai
bagian dari latar belakang pendidikan manajer.
» Sekolah Ilmu Manajemen ( Management Science School )
Melibatkan
matematik dan statistik yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian yang mewakili
wakil dari realitas.
ANALISIS SISTEM
Berkaitan dengan masalah-masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama-sama. Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membuat sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan yang digunakan untuk menyelesaikan masalh-masalah bisnis dengan mengidentifikasikan bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka. Analisis sistem dapat menangani lebih banyak informasi namun tidak menghilangkan kebutuhan bagi para manajer untuk melakukan tugas-tugas manajemen mereka.
MANAJEMEN HASIL
Management By Objective / MBO yang dikemukakan oleh Peter Drucker pada 1950-an, adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan dan mwrupakan falsafah untuk menunjukkan nilai pelaksanaan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku karyawan, dan menganggap bahwa hasil yang dibuat oleh karyawan atau manajer adalah sesuatu yang penting, bukannya seberapa besar kesibukan mereka.MBO juga dapat meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahannya.
Selain itu, MBO juga mempunyai beberapa keburukan, diantaranya; untuk
beberapa tugas, sulit untuk ditentukan tujuan yang tepat, akan sukses
jika semua pihak mau berpartisipasi, bukan merupakan suatu penyelesaian
untuk semua masalah manajemen, dan tujuan seharusnya layak dan mudah
diukur.
PERENCANAAN
Merupakan
suatu yang penting diantara fungsi-fungsi manajemen yang lainnya. Untuk
mendukung kegiatan manajerial, fungsi perencanaan harus dilakukan
terlebih dahulu dari pada fungsi yang lainnya. Adapun sifat-sifat yang
yang lain dari fungsi perencanaan, yaitu; sumbangan terhadap tujuan
serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
BENTUK-BENTUK PERENCANAAN
a. Tujuan ( Objective )
Merupakan suatu sasaran kegiatan akan diarahkan dan diusahakan agar dapat tercapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b. Kebijakan ( Policy )
Suatu
pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil
keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi
Tindakan
penyesuaian diri dari rencana yang dibuat. Dalam membuat strategi,
perlu memperhatikan hal-hal berikut; ketepatan waktu, ketepatan
tindakan, dsb.
d. Prosedur
Rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan dalam waktu mendatang dan lebih menitik beratkan pada suatu tindakan.
e. Aturan ( Rule )
Suatu
tindakan spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.aturan-aturan yang
yang saling berkaitan dan dapat dikelompokkan disebut prosedur.
f. Program
Campuran
antara kebijakan prosedur, aturan, dan pemberian tugas yang disertai
dengan suatu anggaran. Dalam organisasi, biasanya program dibuat menjadi
dua macam, program umum yang meliputi seluruh organisasi, sedangkan
organisasi khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing
bagian dalam sebuah organisasi.
KEGUNAAN PERENCANAAN
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
Waktu
yang akan datang bersifat statis tetapi selalu berubah secara dinamis
dan dapat berubah-ubah. Perencanaan merupakan suatu standard dalam
penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan dalam waktu mendatang. Dalam
hal ini, yang penting adalah memilih suatu cara yang tepat untuk
mencapai tujuan.
b. Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat sebagai penentu arah didalam mencapai tujuan yang hendak dicapai.
c. Memperingan Biaya
Semua kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan cara menghemat-hemat pengeluaran.
d. Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa yang telah dilakuakn dengan apa yang direncanakan.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN
a. Menetapkan Tujuan
Lebih
dulu dibuat dalam bentuk umum,kemudian baru dipecah menjadi
tujuan-tujuan sesuai bagiannya. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
diharapkan dan apa yang harus dikerjakan serta apa yang harus dicapai
pada suatu waktu setelah dibuatnya pola kerja ( network ) daripada
kebijakan, strategi, prosedur, aturan, anggaran, dan program.
b. Menyusun Anggapan-anggapan ( premising )
Menciptakan,
mencari kesesuaian pengguna dan menyebarkan anggapan perencanaan.
Anggapan-anggapan yang dicari adalah yang dapat mempengaruhi suatu
rencana baik dari luar maupun dari dalam, dengan mengadakan peramalan (
forecasting ).
Disebut
juga faktor-faktor lingkungan, yang dapat bersifat terawasi ( dari
dalam perusahaan ) atau tidak terawasi ( dari luar perusahaan ), yang
bersifat kuantitatif ( dapat diperhitungkan ) atau kualitatif ( tidak
dapat dihitung dengan angka ).
c. Menentukan Berbagai Macam Aletrnatif Tindakan
Adakala
cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan kondisi
perusahaan, oleh karena itu, diperlukan cara-cara yang sesuai dengan
kondisi perusahaan.
d. Mengadakan Penilaian Terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Dilakukan
untuk mencari usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan
diambil untuk memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu,
disini berlaku prinsip ekonomi.
e. Mengambil Keputusan
Setelah
semua tahap dilakukan, barulah akan ditentukan alternatif mana yang
akan diambil yang diharapakan dapat mencapai tujuan. Disinilah akan
dibutuhkan pengambilan keputusan.
f. Menyusun Rencana Pendukung
Walaupun semua langkah telah dilaksanakan, tetap saja diperlukan rencana pendukung untuk memaksimalkan kegiatan usaha.
PERENCANAAN MERUPAKAN PROSES PENDEKATAN YANG RASIONAL
Dengan berbagai macam langkah yang telah ditempuh, dapat dikatakan
bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk
waktu yang akan datang. Segala sesuatu harus diperhatikan dan
diperhitungkan matang-amatang agara sesuatu yang tidak duharapkan tidak
akan terjadi serta tujuan yang akan dicapai bisa tercapai secara
maksimal.
JANGKA WAKTU PERENCANAAN
Menurut jangka waktunya;
a. Perencanaan jangka panjang; perencanaan pembangunan indonesia dua puluh lima tahun lagi yang dinamakan dengan Era Pembangunan.
b. Perencanaan jangka menengah; perpecahan dari pembangunan dua puluh lima tahun lagi.
c. Perencanaan
jangka pendek; perencanaan pembangunan tahunan. Tidak selamanya jangka
pendek mempunyai waktu maksimal selama setahun, namun tergantung pada
persepsi dari si rencana.
Ketiga perencanaan diatas mempunyai hubungan yang terikat satu sama yang lain yang bersifat integral.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBATASI PERENCANAAN
Sepert yang sudah dikemukakan di muka bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas
Walaupun
perencanaan bersifat kebaikan-kebaikan, namun juga memiliki
kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu;
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
Waktu
yang akan datang bersifat statis, dapat berubah-ubah dan tidak dapat
diprediksi. Oleh karena itu, sulit juga menentukan anggapan yang tepat
pula. Dan sedapat mungkin mencegah adanya penyimpangan. Oleh karena itu
butuh peramalan dengan mengikutsertakan beberapa anggapan.
b. Perubahan yang Sangat Cepat
Perubahan
yang terlalu cepat mungkin tidak dapat diduga walaupun sudah diadakan
peramalan dan penjadwalan. Hal ini akan membatasi perencanaan.
c. Kekakuan Internal
Dapat berupa; kekakuan psikologis, kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan, dan kekakuan sumber daya dan dana.
· Kekakuan psikologis
Seseorang
yang sudah mempunyai pendapat, kadang-kadang akan susah untuk diubah,
sedangkan keadaan itu bersifat tidak statis, tetapi dinamis yang
menuntut pola pikir yang dinamis pula.
· Kekauan Karena Adanya Prosedur dan Kebijakan
Suatu
prosedur akan sulit diubah jika pada dasarnya orang-orang menerimanya.
Ini terjadi karena adanya perubahan yang menuntut adanya penyesuaian
yang berpengaruh pada psikologis seseorang.
· Kekakuan Sumber Daya dan Dana
Jika
modal ditanamkan untuk aktiva tetap, jika terjadi perubahan akan sulit
untuk disesuaikan karena investasi itu harusnya ada sebuah anggarannya.
d. Kekakuan Eksternal
Sangat
sulit diawasi karena menyangkut beberapa hal, yaitu; sosial-politik,
teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian, dsb, yang sangat
membatasi suatu perencanaan.
e. Waktu dan Biaya
Dalam
hal ini, perlu diadakan prioritas waktu dan kegiatan karena kemampuan
manusia untuk memanajemen waktu sangat terbatas. Faktor biaya juga
sangat bergantung, karena semakin lama waktu yang dipakai, maka semakin
banyak pula biaya yang dikeluatkan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Syarat Pengambilan Keputusan
Ø Harus berusaha untuk dapat mencapai tujuan yang tidak tercapai tanpa tindakan yang positif.
Ø Harus dapat mengetahui tentang tujuan yang hendak dicapai beserta kekurangannya.
Ø Harus mempunyai kemampuan-kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian sebagai alternatif pengambilan keputusan.
Ø Harus bersikap optimis dan kemauan yang kuat untuk mengambil alternatif yang terbaik.
b. Alat Pengambilan Keputusan
Operation
Research, Teori Probabilitas, Linier Programming. Selain alat-alat
tersebut, ada pula teknik lain yang dapat diambila pada waktu yang tidak
tentu, yaitu;
Ø Analisi Resiko
Setiap
keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa
variabel kritis,Dalam memasarkan produk contohnya, harus
mempertimbangkan masalah variabel krtis, ( biaya pengenalan, biaya
produksi, dll ).
Ø Pohon Keputusan
Jalan lain yang dapat di tempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan.
Melihat
berbagai arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. Suatu
keputusan yang diambil dapat menimbulkan berbagai akibat dan
kemungkinan.
PENGORGANISASIAN
PENGERTIAN
Komponen-komponen pokok suatu organisasi; personalia, fungsi, dan
faktor-faktor fisik. Ditinjau dari segi fisiknya, pengorganisasian
adalah usaha untuk menyusun komponen-komponen tersebut, sehingga dapat
dijadikan suatu sarana pencapaian tujuan. Fungsi pengorganisasian dapat
dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan berbagai fungsi, yaitu;
Ø Hubungan Informal; hubungan yang timbulnya tidak sengaja, hubungan yang tidak resmi, hubungan diluar pekerjaan atau tugas.
Ø Hubungan Formal ( kebalikan dari hubungan informal ). Terdapat tiga hubungan dasar;
1. Tanggung
Jawab; kewajiban-kewajiban untuk melaksanakn tugas yang telah
ditetapkan dengan sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang
diterima.
2. Wewenang;
hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh
seseorang dan meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
3. Pertanggung-jawaban;
hasil pekerjaan yang telah dicapai dimana hasil pekerjaan tersebut
harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
POLA HUBUNGAN antar KOMPONEN ORGANISASI
Harus
terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Sedangkan tanggung
jawab itu tidak akan didapat dibebankan jika tidak ada hak-hak untuk
melaksanakannya.
RENTANGAN KEKUASAAN
Munculnya
rentangan tugas ini disebabkan oleh adanya keterbatasan kemampuan
seseorang. Rentangan kekuasaan ditetapkan untuk mengetahui kemampuan
seseorang memimpin dam mengatur beberapa bawahannya yang dipengaruhi
jumlah bawahannya itu. Hubungan antara pemimpin dan bawahan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor;
a. Latihan Dari Bawahan
b. Pendelegasian Wewenang
c. Perencanaan
d. Teknik Komunikasi
DASAR-DASAR PENGGOLONGAN BAGIAN DIDALAM ORGANISASI
a. Didasarkan pada suatu angka
b. Didasarkan pada waktu
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
e. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f. Didasarkan pada jenis langganan
KARAKTERISTIK STRUKTUR ORGANISASI
a. Keseimbangan dalam organisasi; bilamana keadaan masing-masing bagian dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai.
b. Fleksibel; kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi.
PENGARAHAN
PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN
Pengarahan
merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat
para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara
efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan
oleh pimpinan berpegang pada beberapa prinsip, yaitu; prinsip mengarah
kepada tujuan, prinsip keharmonisan dengan tujuan,prinsip kesatuan
komando.
CARA-CARA PENGARAHAN
a. Orientasi;
cara pengarahan dengan memberikan informasi yangperli agar kegiatan
dapat dilakukan dengan baik. Beberapa informasi yang dapat diberikan
oleh orientasi antara lain; tugas itu sendiri, tugas lain yang ada
hubungannya, ruang lingkup tugas, delegasi wewenang, cara melaporkan dan
cara mengukur prestasi kerja, hubungan antara masing-masing tenaga
kerja, dsb.
b. Perintah;
merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan
tertentu. Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat berupa;
perintah umum dan khusus, perintah lisan dan tertulis, perintah formal
dan informal.
c. Delegasi wewenang; pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
KOMUNIKASI
American
Training Director memberikan definisi tentang komunikasi sebagai
pertukaran pikiran atau informasi supaya terdapat saling pengertian
serta hubungan antara manusia-manusia secara serasi. Definisi Newman,
mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta-fakta, gagasan,
pendapat, dan perasaan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Kontz dan
O’Donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi
antara orang yang satu dengan yang lainnya.
Untuk ,engadakan komunikasi dapat digunakan sarana-sarana seperti
telepon, telegram, majalah, dll. Atau dapat juga menggunakan merk,
label, katalog, dsb. Beberapa prinsip komunnikasi: komunikasi harus
jelas, prinsip integritas, prinsip penggunaan organisasi informal.
Komunikasi dapat besifat ekstern, ( yang terjadi antara organisasi
dengan suatu lembaga lain ), atau bersifat intern, ( komunikasi yang
dilakukan oleh individu dalam suatu organisasi ).
MOTIVASI
Bagi para pelaksana pekerjaan, perlu adanya dorongan atau motivasi
untuk dapat menambah niat dan kemauan untuk melakukan tugas secara
maksimal. Motivasi ( dorongan ) yang dilakukan oleh para atasan akan
membantu kinerja kerja para bawahan. Jenis motivasi terbagi menjadi dua
yaitu;
a. Motivasi Positif ; proses mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu.
b. Motivasi
Negatif ; mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Motivasi diharapkan dapat menjadi dasar perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang.
PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika mereka memahami masing-masing tugas mereka.
PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI
a. Prinsip Kontak Langsung
Menyatakan
bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik
hubungan secara horizontal maupun vertikal dan dapat terjadi pertukaran
gagasan dan pendapat yang bisa dikemukakan secara lebih detail.
b. Prinsip Penekanan Pada Pentingnya Koordinasi
Jika
koordinasi terjadi kurang baik, maka akan menimbulkan kemungkinan
adanya penyimpangan. Oleh karena itu, koordinasi itu penting untuk
dibuat diawal-awal suatu organisasi dibangun.
c. Hubungan Timbal Balik Antara Faktor-Faktor yang Ada
Masing-masing
individu bekerja pada lingkungan nya, yang tentu akan memberikan
pengaruh terhadap orang lain yang ada disekitarnya dan juga terhadap
organisasi yang dinaunginya. Oleh karena itu, diperlukan timbal balik
dari hasil kerja sama yang dilakukan oleh mereka.
PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk melaksanakan fungsi koordinasi, yaitu;
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan akan dapat membantu memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
PENGAWASAN
PENGERTIAN
Merupakan
fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen. Kita dapat
mengetahui tentang hasil yang telah dicapai dengan cara membandingkan
segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya,
dan melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi
kita dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai, sesuai atau
tidak dengan rencana yang telah disusun.
Bila terjadi penyimpangan, biasanya akan terjadi perubahan-perubahan diantaranya perubahan besar, seperti;
a. Penyusunan kembali rencana baru.
b. Menetapkan sasaran terget baru.
c. Perubahan struktur organisasi.
d. Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai.
e. Dsb
LANGKAH-LANGKAH PENGAWASAN
1. Menciptakan Standard
Merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Ada dua macam standard, yaitu standard kuantitatif ( dinyatakan dalam satuan tertentu ), dan standard kualitatif ( dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh, dsb ).
2. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Mengetahui
seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi dan mengetahui
adanya gejala-gejalatentang semakin besarnya penyimpangan itu terjadi.
3. Melakukan Tindakan Koreksi
Untuk
memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan, kebijaksanaan serta
haisl kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan standardnya. Urutan
kegiatan dalam koreksi;
a. Menghayati masalah-masalah.
b. Mencari kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaikki adanya kesalahan.
c. Mengadakan penilaian terhadap kemungkinan tersebut.
d. Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
SYARAT-SYARAT PENGAWASAN YANG BAIK
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan ( aktivis ).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi.
c. Penyimpangan harus mempunyai pandangan kedepan.
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel.
f. Dsb.
sumber : http://hudyboom.blogspot.com/2010/10/manajemen-umum.html