Minggu, 14 Oktober 2012

TUGAS 2



Nama : Siti Mardianah
Npm   : 16210600
Kelas  : 3EA16
Demografi
Pengertian Demografi
Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian, dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta bagaimana factor-faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparre” atau elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar, 1994).  Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan pada zamannya. Berikut beberapa contoh tentang perkembangan definisi demografi:
  1. Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar, 1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hokum tuhan yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
  2. Archille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat di ukur, yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga Iskandar, 1994).
  3. David v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi, yaitu fertilitas, moralitas, dan migrasi.
  4. United Nations(1958) dan International Union the Scientific Study of Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya.
  5. Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959)berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan tersebut.
  6. Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik jumlah, komposisi, distribusi penduduk, dan perubahan-perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (moralitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.
  7. George w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduksecara menyeluruh bukan perorangan.

Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada komponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu samadengan fertilitas, moralitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
Ilmu demografi bermanfaat untuk:
  1. Mempelajari kuantitas, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
  2. Menjelaskan pertumbuhan maa lampau dan mengestimasi pertumbuhan penduduk pada masa datang.
  3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antarperkrmbangan penduduk dan bermacam-macam aspek pembangunan sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
  4. Mempelajari dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang. 



Fator-faktor Demografi
 Faktor-faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan begitu, maka bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih kompleks.
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
  1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fertilitas adalah hasil produksi yang nyata dari fekunditas seorang wanita. Berikut ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
    1. Pengukuran fertilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran fertilitas tahunan adalah:
-         Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
-         Tingkat fertilitas umum adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
-         Tingkat fertilita menurut umur adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada setiap kelompok umur dan tahun tertentu.
-         Tingkat fertilitas menurut ukuran urutan penduduk adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
    1. Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
-         Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah setiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.
-         Gross Reproduction Rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
-         Net Reproduction Rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para perempuan itu sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk:
  1. Faktor demografi, antara lain adalah:
    1. Struktur umur
    2. Struktur perkawinan
    3. Umur kawin pertama
    4. Paritas
    5. Disrupsi perkawinan
    6. Proporsi yang kawin
  2. Faktor non demografi, antara lain adalah:
    1. Keadaan ekonomi penduduk
    2. Perbaikan status perempuan
    3. Tingkat pendidikan
    4. Urbanisasi dan industrialisasi

  1. Kematian (Moralitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu populasi. Moralitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-1000 individu pertahun, hingga rata-rata moralitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran moralitas
  1. Crude Daeth Rate (CDR) adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
  2. Age Specific Death Rate (ASDR) adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
  3. Infant Mortality Rate (IMR) adalah tingkat kematian bayi.
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR):
    1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan.
    2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda.
    3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan.
    4. Perbedaan jenis kelamin.
    5. Penduduk dengan perbedaan status kawin

  1. Perpindahan (Migrasi)
Migrasi atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Migrasi :
  1. Faktor individu
  2. Faktor yang terdapat di daerah asal
  3. Faktor yang terdapat di daerah tujuan
  4. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
  1. Kekuatan Sentripetal adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
-         Terikat tanah warisan
-         Menunggu orang tua yang sudah lanjut
-         Kegotong royongan yang baik
-         Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka

  1. Kekuatan Sentrifugal adalah kekuatan yang mendorong seseorang ubtuk meninggalkan daerah asal, misalnya :
-         Terbatasnya pasaran kerja
-         Terbatasnya fasilitas pendidikan



Demografi dalam Perilaku Konsumen
Adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan  target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
Demografi dalam Kelas Sosial
            Adalah sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kategori kelas sosial biasnya disusun dalam hierarki, yang berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka. 


Bagaimana faktor Demografi tersebut dapat Mempengeruhi Pemasaran
    1. Lingkungan Ekonomi
Adalah dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen, karena suatu bangsa mempunyai tingkat dan distribusi pendapatan yang berbeda-beda.
    1. Lingkungan Teknologi
Berperan sangat penting karena lingkungan teknologi mempunyai kekuatan untuk menciptakan teknologi baru seperti alat-alat elektronik, dan lain-lain yang bermanfaat untuk kebutuhan manusia.
    1. Lingkungan Politik
Ini terdiri dari hukum, badan hukum dan pemerintah.
    1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam sangat menentukan tersedianya bahan baku untuk produksi atau tidak.
    1. Lingkungan Budaya
Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai budaya sekunder.



Sabtu, 06 Oktober 2012

TUGAS 1


Nama  : Siti Mardianah
Npm   : 16210600
Kelas  : 3EA16

Aspek-aspek Dalam Ilmu Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berhaga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Aplikasi
  1. Untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
  2. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik, misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
  3. Dalam hal pemasaran sosial, yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
  1. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif adalah pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumen dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
  2. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
  3. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan ini sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda.

Roda Analisis Konsumen
Adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.

Afeksi dan Kogniti
Afeksi merajuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu paada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Manusia dapat merasakan empat tipe respon afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respon positif atau negative. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. Mengevaluasi berarti menetukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari system kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternative, dan melaksanakan alternatif itu. Besar kecilnya intensitas proses system kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara eksentif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.      Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.
2.      Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
3.      Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.
4.      Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evalution) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berkhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi
  1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi (perception) merupakan hasil permaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  3. Penbentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
  4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Selasa, 17 April 2012

Rangkuman


TUGAS 3

A.  PENGANTAR: Arti, Makna, dan Manfaat Demokrasi
Asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Fenomena, di mana rakyat memilih langsung pimpinan pemerintahan ini dikenal dengan istilah ‘demokrasi.’
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan. Makna demokrasi adalah pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat.
Di dalam The Advanced Learner’s Dictionary of Current English(Hornby, dan kawan-kawan:261) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan democracy adalah:
“(1) country with principles of government in which all adult citizens share through their elected representatives; (2) country with government which encourages and allows rights of citizenship such as freedom of speech, religion, opinion, and association, the assertion of rule of law, majority rule, accompanied by respect for the rights of minorities. (3) society in which there is treatment of each other by citizens as equals.”
Dari kutipan pengertian tersebut tampak bahwa kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan Negara atau masyarakat, di mana warga Negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Pemerintah di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakkan rule of law, adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas, dan masyarakat yang warga negaranya saling memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Manfaat demokrasi adalah kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan pembaruan kehidupan social.


B.   Nilai-nilai Demokrasi
Nilai-nilai demokrasi adalah kesadaran akan pluralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat, itikad kerja sama di antara masyarakat warga dan itikad baik, sikap kedewasaan, pertimbangan moral.
Demokrasi yang dilakukan dengan lima nilai sebagaimana disebutkan yaitu menghargai keberagaman, dilakukandengan jujur dan menggunakan akal sehat, dilaksanakan dengan kerja sama antarwarga Negara, didasari sikap dewas dan mempertimbangkan moral, maka setiap keputusan dan tingkah laku akan efisien dan efektif serta pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur akan lebih mudah tercapai.

C.   Prinsip dan Parameter Demokrasi
Prinsip-prinsip demokrasi adalah control atas keputusan pemerintah, pemilihan yang teliti dan jujur, hak memilih dan dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, kebebasan berserikat terbuka.
Parameter demokrasi adalah pembentukan pemerintahan melalui pemilu, system pertanggung-jawaban pemerintahan, pengaturan system dan distribusi kekuasaan Negara, pengawasan oleh rakyat.

D.  Jenis-jenis Demokrasi
  1. Demokrasi Berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapat
a.    Demokrasi langsung
b.    Demokrasi tidak langsung
c.    Demokrasi perwakilan
-Referendum wajib
-Referendum tidak wajib
-Referendum konsultatif
  1. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritas
a.    Demokrasi formal
b.    Demokrasi material
c.    Demokrasi campuran
  1. Berdasarkan Prinsip Ideologi
a.    Demokrasi liberal
b.    Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar
  1. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antara Alat Kelengkapan Negara
a.    Demokrasi system parlementer
b.    Demokrasi system presidensial

E.   Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Dalam perjalanan sejarah bangsa, sejak kemerdekaan hingga sekarang, banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat kita ambil, terutama pelaksanaan demokrasi di bidang politik. Ada empat macam demokrasi yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan kita, yaitu:
  1. Demokrasi Parlementer (Liberal)
  2. Demokrasi Terpimpin
  3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru
  4. Demokrasi langsung pada Era Orde Reformasi

F.   Mengembangkan Sikap Demokrasi
Mengembangkan sikap demokrasi akan lebih baik dimulai dari usia balita (bawah lima tahun) serta usia anak-anak sekolah (SD, SMP,dan SMU) untuk mengawali proses belajar berdemokrasi.
     Pendidikan sikap demokrasi dapat dilakukan dalam lembaga:
  1. Pendidikan anak
  2. Sekolah dan perkuliahan
  3. Masyarakat dan pemerintahan.

Senin, 26 Maret 2012

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

 1. a)Rasa hormat dan Tanggung jawab
Rasa hormat pada diri sendiri:
Kalau anda suka berpikir tentang diri sendiri serta bertindak untuk mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan banyak orang, pikiran dan tindakan ini bukanlah cara untuk mencintai diri sendiri. Namun sesungguhnya anda sedang merasa kasihan terhadap keberadaan diri anda, atau bisa jadi anda sedang mengekpresikan ketidak-puasan anda terhadap diri anda. Dimana perasaan kasihan terhadap diri sendiri ataupun ketidak-puasan terhadap diri sendiri di sebabkan oleh ketidak-cukupan hati – selalu merasa kurang atau tidak pernah merasa puas.
Orang yang mengalami ketidak-cukupan hati senantiasa merasa tidak tenteram dan damai. Mereka bisa melakukan tindakan-tindakan yang sesungguhnya bisa merusak citra dirinya sendiri tetapi tidak pernah di sadarinya. Seperti misalnya kemarahan yang tiba-tiba bisa meledak; bersikap kikir atau pelit – enggan untuk berbagi dengan orang lain; sikap curiga yang berlebihan, tidak memiliki ketulusan dan sebagainya. Inilah yang sebenarnya merendahkan harga diri – self-esteem – nya.
Menghormati diri sendiri tidak sama dengan ke-egoisan yang mementingkan diri sendiri yang berlebihan – self-center. Tetapi berpusat pasa rasa cinta. Artinya kalau anda ingin menghormati diri anda sendiri, anda harus memiliki cinta, dimana cinta itu harus di ekspresikan keluar dalam bentuk memberi, memaafkan dan toleransi.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau oerbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. 
Misalnya sebagai seorang pelajar kita haruslah mengerti dan menyadari posisi kita untuk senantiasa belajar dan mengerjakan segala pekerjaan rumah dengan penuh dedikasi, karena hal-hal seperti itulah yang akan mempengaruhi kesuksesan kita sendiri pada akhirnya. Hal-hal tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan orang lain, karena yang menentukan jalan hidup kita, masa depan kita adalah kita sendiri.
b)Bersikap Kritis
adalah sebuah keharusan. Berbagai informasi baik yang gratis maupun yang berbayar bertebaran didunia maya mengharuskan kita berpikir kritis sehingga kita tidak salah menyantap informasi yang disajikan oleh berbagai sumber. Sikap kritis terhadap sesuatu yang dihadapi harus diimbangi dengan prilaku yang santun. Percuma kita berpikir kritis jika tidak diimbangi dengan prilaku yang santun.
c)Membuka diskusi dan dialog
Diskusi 'Menggantung Asa, Ciptakan Aceh Damai' yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM), di Aula Komplek Perumahan DPR-RI, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2011) dibuka dengan penampilan tari khas daerah Aceh.
"Sebelum berlanjut ke acara inti kita, kami persembahkan suatu tarian khas daerah kita yaitu 'Tari Saman'," ujar ketua PP TIM, Teuku Safli Didoh saat menutup sambutannya seraya diiringi tepuk tangan peserta, Minggu (16/10/2011).
Acara diskusi rencananya akan menghadirkan Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan Menko Polhukam RI-Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto sebagai keynote speaker. Namun karena suatu hal, dua tokoh nasional itu berhalangan hadir. Alhasil, agar acara diskusi dapat dilanjutkan, maka keynote speaker diberikan kepada Mayor Jenderal TNI Amirudin Usman.
Dalam pidatonya, MayJen TNI Amirudin lebih banyak menyinggung tentang pemilukada Aceh.
"Keputusan Partai Aceh dengan tidak mencalonkan kadernya untuk mengikuti pencalonan pemilukada Aceh, tidak membawa perkembangan politik dan demokrasi ke arah kekerasan," ujar Amirudin.
Sementara itu, dalam diskusi ini akan dipaparkan oleh beberapa ahli dalam bidangnya. Seperti, Menteri BUMN dan mantan ketua Umum TIM Mustafa Abubakar, Mantan Menteri BUMN Sofyan A. Djalil, Tokoh senior GAM Malek Mahmud,Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid, Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, dan pakar Ekonomi Adnan Ganto.
Warga Lambu Mulai Buka Dialog:
Bima, Kompas - Warga di Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, mulai membuka dialog dengan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat. Mereka membahas akses masuk ke Lambu yang hingga kini masih ditutup warga. Meski demikian, warga Lambu bersikeras menutup jalan karena mereka tidak ingin polisi menangkap 50 tahanan yang melarikan diri.Pertemuan 13 wakil warga dengan Kepala Polda NTB Brigjen (Pol) Arif Wachjunadi itu berlangsung sekitar satu jam di Rumah Makan Arema di Kecamatan Sape, Minggu (29/1) sore. Sape merupakan salah satu daerah eksplorasi tambang. Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama pasca-kerusuhan dan pembakaran Kantor Bupati Bima dan Kantor KPU Bima, Kamis pekan lalu.
Pertemuan itu membahas antara lain akses masuk jalan dan perencanaan pertemuan antara warga dan Pemerintah Kabupaten Bima selanjutnya. Safrudin, utusan warga, mengatakan, pihaknya belum siap membuka portal penutup jalan menuju desa-desa di Lambu karena khawatir aparat di wilayah itu bakal menangkap 50 tahanan yang dikeluarkan warga dari tahanan saat kerusuhan Kamis lalu.
Kepala Polda, lanjut Safrudin, juga baru diizinkan masuk permukiman desa-desa di Lambu pada pertemuan besar yang berlangsung Senin pekan depan. Pertemuan itu nanti membahas rekonsiliasi di antara pemerintah daerah, polisi, dan warga.
Arif yang dihubungi secara terpisah mengatakan, dirinya tetap berada di Kecamatan Sape untuk menjalin komunikasi yang lebih intens dengan warga. ”Kondisi di sini aman. Saya sedang berjalan-jalan ke perbukitan guna melihat suasana. Kami sendiri disambut dengan baik oleh warga,” ujar Arif.
Tentang nasib 50 orang yang menghilang dari tahanan saat kerusuhan, Arif meminta mereka menyerahkan diri secara sukarela. Hingga Minggu sore, lima tersangka menyerahkan diri.
Kelima orang itu adalah Langda (21), Ringgo (20), Firhadis (22), Agam (19), dan Khaerul (20). Mereka adalah mahasiswa di salah satu sekolah tinggi di Bima. Firhadis, Agam, dan Khaerul menyerahkan diri Sabtu malam, disusul Ringgo dan Langda yang melapor pada Minggu pagi.
Mereka datang diantar sembilan rekan satu kampus dan saudara-saudara mereka. Mulyati (25), kakak Langda, mengatakan, adiknya datang menyerahkan diri agar mendapatkan kepastian hukum. ”Kemarin, sebenarnya ia tidak berniat keluar dari rumah tahanan (rutan). Namun, kalau tidak keluar, nanti rutan akan dibakar massa. Jadi, ia ikut keluar,” paparnya.
Kelima mahasiswa itu seharusnya menjalani sidang pertama, Selasa lalu, tetapi tertunda karena mereka lari dari rutan. Masyarakat Lambu, kata Safrudin, mendesak Polda NTB menghapus nama ke-50 orang itu dari daftar pencarian orang. (NIT/SEM/KOR.
d)Bersifat terbuka

Dalam Kitab Suci terbaca firman yang artinya kurang lebih demikian: ” …. Maka berilah kabar gembira kepada hamba-hamba-Ku. Yaitu mereka yang mendengarkan perkataan, kemudian mengikuti mana yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Alloh, dan mereka itulah orang-orang yang berakal budi ( “ulu al-albab” ) (QS. Al-Zumar/39:17).
Jadi dalam firman itu dijelaskan bahwa salah satu orang yang memperoleh petunjuk atau hidayah Alloh ialah bahwa ia suka belajar mendengarkan perkataan ( al-qawl )- yang kata al Razi dan al-Thabari dapat meliputi sabda-sabda Nabi dan firman Ilahi , serta pendapat sesama manusia, kemudian dia berusaha memahami apa yang dia dengar itu   dan mengikuti mana yang terbaik. Disebutkan pula dalam firman itu bahwa orang-orang yang berperilaku demikian itu orang-orang yang berakal budi.
Ajaran yang terkandung dalam firman itu sejalan dengan beberapa nilai yang lain, yang kesemuanya itu dapat disebut sebagai nilai keterbukaan. Nabi sendiri sebagai teladan kaum beriman, dipuji Alloh sebagai orang yang lapang dada, karena memang dijadikan demikian, seperti difirmankan dalam Alquran surat Al- Insyirah. Dan sejalan itu pula maka Alquran mengkritik orang-orang kafir yang salah satu ciri mereka ialah , jika mereka diingatkan akan suatu kebenaran, mereka berkata, hati kami telah tertutup, jadi tidak lagi sanggup mendengarkan sabda Alloh atau pendapat orang lain. Padahal yang terjadi ialah bahwa Alloh mengutuk mereka karena sikap mereka yang menolak kebernaran itu, sehingga mereka pun   memang sedikit sekali kemungkinan untuk beriman ( lihat QS.alBaqarah/2:88)
Semangat ajaran-ajaran kitab suci itu dipertegas lagi dengan firman Alloh, “Dan barang siapa Alloh menghendaki untuk diberikanNya hidayah, maka Dia lapangkan dada orang itu untuk ( atau karena ) islam; dan barang siapa Alloh menghendakinya sesat, maka Dia jadikan dada orang itu sempit dan sesak, seolah-olah naik ke langit” (QS.al-An’am/6:125). Oleh karena itu jelas sekali bahwa sikap terbuka adalah bagian dari pada iman. Sebab seseorang, seperti ternyata dari firman berkenaan dengan sikap kaum kafir tersebut diatas, tidak mungkin menerima kebenaran jika dia tidak terbuka. Karena itu difirmankan bahwa sikap tertutup, yang diibaratkan dada yang sempit dan sesak, adalah indikasi kesesatan.
Sedangkan sikap terbuka itu sendiri adalah bagian dari sikap”tahu diri”, yaitu tahu bahwa diri sendir mustahil mampu meliputi seluruh pengetahuan akan kebenaran. Sikap “tahu diri” dalam makna yang seluas-luasnya adalah kualitas pribadi yang amat terpuji, sehingga ada ungkapan  bijaksana bahwa ” Barang siapa yang tahu  dirinya maka dia akan tahu Tuhannya.” Artinya, kesadaran orang akan keterbatasan dirinya adalah akibat kesadarannya akan ketidak terbatasan dan kemutlakan Tuhan. Jadi tahu diri sebgai terbatas adalah isyarat tahu tentang Tuhan sebagai Yang Tak Terbatas, yang bersifat serba Maha.
Dalam tingkah laku nyata, “tahu diri” itulah yang membuat orang juga rendah hati       ( harap jangan dicampuraduk dengan “rendah diri”). Dan sikap rendah hati itu adalah permulaan adanya sikap jiwa yang suka menerima atau receptive terhadap kebenaran. Inilah pangkal iman dan jalan menuju Kebenaran.
Sumber : PINTU-PINTU MENUJU TUHAN karya Nurcholish Madjid
e)Rasional
Rasional diambil dari kata bahasa inggris rational yang mempunyai definisi yaitu dapat diterima oleh akal dan pikiran dapat ditalar sesuai dengan kemampuan otak.Hal-hal yang rasional adalah suatu hal yang di dalam prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada.Biasanya kata rasional ditujukan untuk suatu hal atau kegiatan yang masuk diakal dan diterima dengan baik oleh masyarakat . Rasional juga berarti norma - norma yang sudah baku di dalam masyarakat dan telah menjadi suatu hal yang biasa dan permanen
Contoh dari tindakan rasional antara lain seperti:
  • Seorang penjahat diadili karena kejahatannya
  • Seseorang diberi hadiah karena sudah menolong orang lain
  • seseorang harus menabung agar menjadi orang kaya
  • Seseorang tidak mempercayai hal - hal yang belum dilihatnya
  • Seseorang akan lebih berhati hati pada malam hari
 f)Jujur
jujur adalah kehormatan:
SAYA baru saja meninggalkan Nagoya Jepang dengan sejumlah kenangan. Salah satunya yang menginspirasi saya membuat tulisan ini adalah kejujuran seorang pelayan restoran.
Siang tadi, saya mengunjungi di sebuah food court yang terletak Nagoya Train Station, tepatnya di Takashimaya Basement. Di food court ini, ada banyak menu kuliner yang dihidangkan. Umumnya adalah masakan hasil laut, seperti tuna, udang, kakap dan cumi. Karena terlalu banyak pilihan yang asing bagi saya, maka saya memilih cumi bakar saja. Untuk semangkuk nasi dan minuman, saya beli di counter lain.
Seporsi cumi bakar yang aromanya nikmat ini seharga 400 yen, atau sekitar Rp 45 ribu. Saya bayar dengan selembar uang 100 yen. Di sini, membeli makan harus membayar terlebih dahulu. Setelah menerima sepiring cumi bakar, saya langsung ngeloyor ke meja makan, dan lupa meminta uang kembalian. Kebetulan, siang itu pengunjung cukup banyak dan antri di masing-masing counter.
Ketika duduk di deretan meja, saya baru teringat uang kembalian yang belum saya terima dari pelayan. Saya pikir, karena ratusan pengunjung yang memenuhi food court ini, tak mungkin saya berhasil melakukan complain ke pelayan tadi. Saya akui saya teledor, jadi ya langsung merelakan uang kembalian cumi bakar sebesar 600 yen atau sekitar Rp 70 ribu itu.
Waktu pun berlalu hingga usai santap siang. Usai saya menikmati seteguk terakhir teh hangat ala Jepang, seseorang menghampiri saya sambil membawa uang dan selembar kertas. Rupanya, orang itu adalah pelayan yang memberika cumi bakar tadi. Michiko-san, sang pelayan itu, menyerahkan uang kembalian milik saya sekaligus bon pembelian yang belum saya terima.Usai menyerahkan uang 600 yen, Michiko tersenyum sambil memberikan hormat dengan cara membungkuk di hadapan saya. Saya pun bersikap membungkuk, meski agak risih dalam kondisi duduk. Saya jadi ingat sehari sebelumnya, sikap hormat yang diperagakan warga Jepang lainnya kepada saya, warga asing di Jepang.
2. -visi dan misi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan, sedangkan Misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
Sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka
perwujudan Visi dan Misi Pemimpin Daerah ini, seyogyanya selaras dengan
Visi dan Misi Nasional bahkan Visi dan Misi Gubernur Propinsi Sulawesi Utara.
Visi dan Misi Nasional mencerminkan Platform politik Pemerintah, dengan
kata lain merupakan penjabaran dari agenda-agenda yang ditawarkan
Presiden kepada masyarakat pada saat kampanye.
-visi dan misi dalam menghadapi era globalisasi

Visi

CEMERLANG DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMTAQ DAN IPTEK DALAM BERKOLABORASI DI ERA GLOBALISASI

Misi

Untuk menjabarkan visi tersebut ditetapkan 7 misi SMAN 1 Tasikmalaya yaitu meningkatkan dan mengembangkan :
  1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam berfikir, berbicara, dan bertindak.
  2. Mendorong dan membantun setiap peserta didik untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
  3. Menumbuhkan keunggulan secara efektif kepada seluruh warga sekolah.
  4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menggunakan multimedia sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya.
  5. Menguasai pengetahuan dan Teknologi Informasi serta menerapkan dalam proses belajar mengajar.
  6. Menumbuhkan semangat bersaing dalam menghadapi Era Globalisasi.
  7. Menerapkan manajemen partisipasi dalam melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.