Senin, 27 Januari 2014

TULISAN SOFTSKILL MANAJEMEN UMUM

Nama  : Siti Mardianah

Npm    : 16210600

Kelas   : 4EA16

MANAJEMEN UMUM
PENEGERTIAN MANAJEMEN
ARTI DAN FUNGSI MANAJEMEN
          Banyak para ahli telah mendefinisikan tentang pengertian dari manjemen, dan semua itu berbeda-beda. Namun pada hakekatnya, semua itu adalah menjurus ke arah yang sama, yang membedakan adalah latar belakangkeahlian masing-masing. Menurut profesor Oei Liang Lee, Manajemen adalahilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, serta mengawasi tenaga manusia dengan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
            Manajemen mempunyai 5 fungsi, yaitu;
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahan
4.      Pengkoordinasian
5.      Pengawasan

Kelima macam funsi manajemen ini sangat penting dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini di maksudkan agar kediatan apapun yang di lakukan berjalan dengan baik
Pada gamabar di bawah ini memperlhatkan bahwa mekanisme kerja dari fungsi-fungsi kerja manajemen tersibut dimulai dari adanya kegiatan.

Mekanisme kerja berawal dari adanya kebutuhan dan keinginan serta informasi. Untuk mencapai suatu tujuan bekerja, seseorang harus mempunyai perencanaan yang secara garis besar menggambarkan tentang, apa; bagaimana; mengapa; dan kapan dilakukan, setelah perencanaan tersebut disusun, barulah ditentukan siapa yang akan melakukan dan segala sesuatu yang dianggap penting untuk berjalannya usaha ini. Walaupun orang yang telah ditentukan untuk mengelola usaha ini sudah terorganisir, belum tentu kegiatan yang dilakukan sama satu dengan yang lainnya. Butuh pengarahan untuk memperlancar jalannya usaha ini dan mencapai tujuan yang telah ditentukan secara maksimal.
Dalam suatu usaha, kegiatan-kegiatan akan disatukan dalam suatu wadah fungsi. Tentu saja fungsi yang dilakukan berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dikoordinasikan agar tidak terdapat kontradiksi antara satu fungsi dengan fungsi yang lainnya. Dalam suatu usaha, pasti ada rencana. Dan rencana itu akan dilaksanakan dalam waktu mendatang. Dimana tidak ada kepastian untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sehingga segala sesuatu harus di persiapkan dalam hal yang matang. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan tidak terlampau jauh, harus dilakukan pengawasan/pengendalian. Selain itu, pengawasan juga dilakukan untuk mencegah penyimpangan itu terjadi.
JENJANG MANAJEMEN
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jejang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah (1) manajemen puncak atau menajemen eksekutif, (2) manajemen madya atau manajemen administratif, (3) manajemen operasional auat manajemen supervisori di sini saya sediakan contoh2 gambar seperti di bawah ini 

Perusahaan-perusahaan pada umumnya mempunyai tiga jenjang manajemen. Diantaranya:
a.       Manajemen puncak atau eksekutif.
Manajer senior atau eksekutif kunci yang mempunyai pengalaman bertahun-tahun, meliputi dewan direktur, direktur utama, atau chief executive office ( CEO ) dan pimpinan lain. Bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan penting tentang hal-hal yang berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan.
b.      Manajemen madya atau administratif.
Meliputi pimpinan pabrik atau manajer divisi. Mempunyai tanggung jawab dalam masalah penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c.       Manajemen operasional atau supervisor.
Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh manajemen madya dan sering disebut supervisor garis pertama. Bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
GERAKAN MANAJEMEN ILMIAH
            Sekitar tahun 1885, Frederick W Taylor (1856-1915) telah mempelajari tentang metode kerja pertama kali. Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya, The Principles Of Scientific beliau mengemukakan beberapa prinsip pekerjaan dengan efisien, yaitu:
v  Prinsip 1; Semua pekerjaan dapat diobservasi  dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
v  Prinsip 2; Orang yang memangku jabatan dipilih dan dilatih secara ilmiah.
v  Prinsip 3; Menggaji pemegang jabatan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
v  Prinsip 4; Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
Taylor mengemukakan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun dan masyarakat mempunyai minat yang besar untuk mempelajari manajemen.
SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
            Dalam hal ini, kita akan membahas lima sekolah, diantaranya;
»        Sekolah Klasik ( Clasical School )
Berawal dari adanya teori klasik yang mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah ini telah memberi saran tentang fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dibagi kedalam sub-sub fungsi yang selanjutnya diarahkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
»        Sekolah Perilaku ( Behavioral School )
Disebut juga leadership, human relations, atau behavioral sciences of management yang telah populer tahun 1950-an. Memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia dan memotivasi bawahan mereka. Sekolah ini menarik beberapa disiplin, yaitu psikologi, dan sosiologi  sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.
»        Sekolah Ilmu Manajemen ( Management Science School )
Melibatkan matematik dan statistik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian yang mewakili wakil dari realitas.
ANALISIS SISTEM

 








 Berkaitan dengan masalah-masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama-sama. Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membuat sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan yang digunakan untuk menyelesaikan masalh-masalah bisnis dengan mengidentifikasikan bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka. Analisis sistem dapat menangani lebih banyak informasi namun tidak menghilangkan kebutuhan bagi para manajer untuk melakukan tugas-tugas manajemen mereka.
MANAJEMEN HASIL
            










 Management By Objective / MBO yang dikemukakan oleh Peter Drucker pada 1950-an, adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan dan mwrupakan falsafah untuk menunjukkan nilai pelaksanaan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku karyawan, dan menganggap bahwa hasil yang dibuat oleh karyawan atau manajer adalah sesuatu yang penting, bukannya seberapa besar kesibukan mereka.MBO juga dapat meningkatkan komunikasi antara atasan dan bawahannya.
            Selain itu, MBO juga mempunyai beberapa keburukan, diantaranya; untuk beberapa tugas, sulit untuk ditentukan tujuan yang tepat, akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi, bukan merupakan suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen, dan tujuan seharusnya layak dan mudah diukur.
PERENCANAAN
          Merupakan suatu yang penting diantara fungsi-fungsi manajemen yang lainnya. Untuk mendukung kegiatan manajerial, fungsi perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi yang lainnya. Adapun sifat-sifat yang yang lain dari fungsi perencanaan, yaitu; sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
BENTUK-BENTUK PERENCANAAN
a.      Tujuan ( Objective )
Merupakan suatu sasaran kegiatan akan diarahkan dan diusahakan agar dapat tercapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
b.      Kebijakan ( Policy )
Suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c.       Strategi
Tindakan penyesuaian diri dari rencana yang dibuat. Dalam membuat strategi, perlu memperhatikan hal-hal berikut; ketepatan waktu, ketepatan tindakan, dsb.
d.      Prosedur
Rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan dalam waktu mendatang dan lebih menitik beratkan pada suatu tindakan.
e.       Aturan ( Rule )
Suatu tindakan spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.aturan-aturan yang yang saling berkaitan dan dapat dikelompokkan disebut prosedur.
f.        Program
Campuran antara kebijakan prosedur, aturan, dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran. Dalam organisasi, biasanya program dibuat menjadi dua macam, program umum yang meliputi seluruh organisasi, sedangkan organisasi khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian dalam sebuah organisasi.
KEGUNAAN PERENCANAAN
a.      Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
Waktu yang akan datang bersifat statis tetapi selalu berubah secara dinamis dan dapat berubah-ubah. Perencanaan merupakan suatu standard dalam penentuan kegiatan apa yang akan dilakukan dalam waktu mendatang. Dalam hal ini, yang penting adalah memilih suatu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.
b.      Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat sebagai penentu arah didalam mencapai tujuan yang hendak dicapai.
c.       Memperingan Biaya
Semua kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan cara menghemat-hemat pengeluaran.
d.      Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa yang telah dilakuakn dengan apa yang direncanakan.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN

a.      Menetapkan Tujuan
Lebih dulu dibuat dalam bentuk umum,kemudian baru dipecah menjadi tujuan-tujuan sesuai bagiannya. Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dan apa yang harus dikerjakan serta apa yang harus dicapai pada suatu waktu setelah dibuatnya pola kerja ( network ) daripada kebijakan, strategi, prosedur, aturan, anggaran, dan program.
b.      Menyusun Anggapan-anggapan ( premising )
Menciptakan, mencari kesesuaian pengguna dan menyebarkan anggapan perencanaan. Anggapan-anggapan yang dicari adalah yang dapat mempengaruhi suatu rencana baik dari luar maupun dari dalam, dengan mengadakan peramalan ( forecasting ).
Disebut juga faktor-faktor lingkungan, yang dapat bersifat terawasi ( dari dalam perusahaan ) atau tidak terawasi ( dari luar perusahaan ), yang bersifat kuantitatif ( dapat diperhitungkan ) atau kualitatif ( tidak dapat dihitung dengan angka ).
c.       Menentukan Berbagai Macam Aletrnatif Tindakan
Adakala cara-cara yang dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan, oleh karena itu, diperlukan cara-cara yang sesuai dengan kondisi perusahaan.
d.      Mengadakan Penilaian Terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Dilakukan untuk mencari usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan diambil untuk memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu, disini berlaku prinsip ekonomi.
e.       Mengambil Keputusan
Setelah semua tahap dilakukan, barulah akan ditentukan alternatif mana yang akan diambil yang diharapakan dapat mencapai tujuan. Disinilah akan dibutuhkan pengambilan keputusan.
f.        Menyusun Rencana Pendukung
Walaupun semua langkah telah dilaksanakan, tetap saja diperlukan rencana pendukung untuk memaksimalkan kegiatan usaha.
PERENCANAAN MERUPAKAN PROSES PENDEKATAN YANG RASIONAL
            Dengan berbagai macam langkah yang telah ditempuh, dapat dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang. Segala sesuatu harus diperhatikan dan diperhitungkan matang-amatang agara sesuatu yang tidak duharapkan tidak akan terjadi serta tujuan yang akan dicapai bisa tercapai secara maksimal.

JANGKA WAKTU PERENCANAAN
            Menurut jangka waktunya;
a.       Perencanaan jangka panjang; perencanaan pembangunan indonesia dua puluh lima tahun lagi yang dinamakan dengan Era Pembangunan.
b.      Perencanaan jangka menengah; perpecahan dari pembangunan dua puluh lima tahun lagi.
c.       Perencanaan jangka pendek; perencanaan pembangunan tahunan. Tidak selamanya jangka pendek mempunyai waktu maksimal selama setahun, namun tergantung pada persepsi dari si rencana.
Ketiga perencanaan diatas mempunyai hubungan yang terikat satu sama yang lain yang bersifat integral.
FAKTOR-FAKTOR  YANG MEMBATASI PERENCANAAN
           Sepert yang sudah dikemukakan di muka bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas

Walaupun perencanaan bersifat kebaikan-kebaikan, namun juga memiliki kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu;
a.      Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
Waktu yang akan datang bersifat statis, dapat berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, sulit juga menentukan anggapan yang tepat pula. Dan sedapat mungkin mencegah adanya penyimpangan. Oleh karena itu butuh peramalan dengan mengikutsertakan beberapa anggapan.
b.      Perubahan yang Sangat Cepat
Perubahan yang terlalu cepat mungkin tidak dapat diduga walaupun sudah diadakan peramalan dan penjadwalan. Hal ini akan membatasi perencanaan.
c.       Kekakuan Internal
Dapat berupa; kekakuan psikologis, kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan, dan kekakuan sumber daya dan dana.
·         Kekakuan psikologis
Seseorang yang sudah mempunyai pendapat, kadang-kadang akan susah untuk diubah, sedangkan keadaan itu bersifat tidak statis, tetapi dinamis yang menuntut pola pikir yang dinamis pula.
·         Kekauan Karena Adanya Prosedur dan Kebijakan
Suatu prosedur akan sulit diubah jika pada dasarnya orang-orang menerimanya. Ini terjadi karena adanya perubahan yang menuntut adanya penyesuaian yang berpengaruh pada psikologis seseorang.
·         Kekakuan Sumber Daya dan Dana
Jika modal ditanamkan untuk aktiva tetap, jika terjadi perubahan akan sulit untuk disesuaikan karena investasi itu harusnya ada sebuah anggarannya.
d.      Kekakuan Eksternal
Sangat sulit diawasi karena menyangkut beberapa hal, yaitu; sosial-politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian, dsb, yang sangat membatasi suatu perencanaan.
e.       Waktu dan Biaya
Dalam hal ini, perlu diadakan prioritas waktu dan kegiatan karena kemampuan manusia untuk memanajemen waktu sangat terbatas. Faktor biaya juga sangat bergantung, karena semakin lama waktu yang dipakai, maka semakin banyak pula biaya yang dikeluatkan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.      Syarat Pengambilan Keputusan
Ø  Harus berusaha untuk dapat mencapai tujuan  yang tidak tercapai tanpa tindakan yang positif.
Ø  Harus dapat mengetahui tentang tujuan yang hendak dicapai beserta kekurangannya.
Ø  Harus mempunyai kemampuan-kemampuan untuk mengadakan analisis dan penilaian sebagai alternatif pengambilan keputusan.
Ø  Harus bersikap optimis dan kemauan yang kuat untuk mengambil alternatif yang terbaik.
b.      Alat Pengambilan Keputusan
Operation Research, Teori Probabilitas, Linier Programming. Selain alat-alat tersebut, ada pula teknik lain yang dapat diambila pada waktu yang tidak tentu, yaitu;
Ø  Analisi Resiko
Setiap keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa variabel kritis,Dalam memasarkan produk contohnya, harus mempertimbangkan masalah variabel krtis, ( biaya pengenalan, biaya produksi, dll ).
Ø  Pohon Keputusan
 












Jalan lain yang dapat di tempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. 
Melihat berbagai arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. Suatu keputusan yang diambil dapat menimbulkan berbagai akibat dan kemungkinan.





PENGORGANISASIAN
PENGERTIAN
            Komponen-komponen pokok suatu organisasi; personalia, fungsi, dan faktor-faktor fisik. Ditinjau dari segi fisiknya, pengorganisasian adalah usaha untuk menyusun komponen-komponen tersebut, sehingga dapat dijadikan suatu sarana pencapaian tujuan. Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan berbagai fungsi, yaitu;
Ø  Hubungan Informal; hubungan yang timbulnya tidak sengaja, hubungan yang tidak resmi, hubungan diluar pekerjaan atau tugas.
Ø  Hubungan Formal ( kebalikan dari hubungan informal ). Terdapat tiga hubungan dasar;
1.      Tanggung Jawab; kewajiban-kewajiban untuk melaksanakn tugas yang telah ditetapkan dengan sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang diterima.
2.      Wewenang; hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang dan meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.
3.      Pertanggung-jawaban; hasil pekerjaan yang telah dicapai dimana hasil pekerjaan tersebut harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
POLA HUBUNGAN antar KOMPONEN ORGANISASI
            Harus terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Sedangkan tanggung jawab itu tidak akan didapat dibebankan jika tidak ada hak-hak untuk melaksanakannya.
RENTANGAN KEKUASAAN
            Munculnya rentangan tugas ini disebabkan oleh adanya keterbatasan kemampuan seseorang. Rentangan kekuasaan ditetapkan untuk mengetahui kemampuan seseorang memimpin dam mengatur beberapa bawahannya yang dipengaruhi jumlah bawahannya itu. Hubungan antara pemimpin dan bawahan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor;
a.       Latihan Dari Bawahan
b.      Pendelegasian Wewenang
c.       Perencanaan
d.      Teknik Komunikasi
DASAR-DASAR PENGGOLONGAN BAGIAN DIDALAM ORGANISASI
a.       Didasarkan pada suatu angka
b.      Didasarkan pada waktu
c.       Didasarkan pada fungsi perusahaan
d.      Didasarkan pada luas daerah operasi
e.       Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan
f.       Didasarkan pada jenis langganan
KARAKTERISTIK STRUKTUR ORGANISASI
a.       Keseimbangan dalam organisasi; bilamana keadaan masing-masing bagian dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai.
b.      Fleksibel; kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi.
PENGARAHAN
PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN
            Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan berpegang pada beberapa prinsip, yaitu; prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip keharmonisan dengan tujuan,prinsip kesatuan komando.
CARA-CARA PENGARAHAN
a.       Orientasi; cara pengarahan dengan memberikan informasi yangperli agar kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Beberapa informasi yang dapat diberikan oleh orientasi antara lain; tugas itu sendiri, tugas lain yang ada hubungannya, ruang lingkup tugas, delegasi wewenang, cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja, hubungan antara masing-masing tenaga kerja, dsb.
b.      Perintah; merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat berupa; perintah umum dan khusus, perintah lisan dan tertulis, perintah formal dan informal.
c.       Delegasi wewenang; pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
KOMUNIKASI
            American Training Director memberikan definisi tentang komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi supaya terdapat saling pengertian serta hubungan antara manusia-manusia secara serasi. Definisi Newman, mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta-fakta, gagasan, pendapat, dan perasaan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Kontz dan O’Donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan yang lainnya.
            Untuk ,engadakan komunikasi dapat digunakan sarana-sarana seperti telepon, telegram, majalah, dll. Atau dapat juga menggunakan merk, label, katalog, dsb. Beberapa prinsip komunnikasi: komunikasi harus jelas, prinsip integritas, prinsip penggunaan organisasi informal. Komunikasi dapat besifat ekstern, ( yang terjadi antara organisasi dengan suatu lembaga lain ), atau bersifat intern, ( komunikasi yang dilakukan oleh individu dalam suatu organisasi ).
MOTIVASI
            Bagi para pelaksana pekerjaan, perlu adanya dorongan atau motivasi untuk dapat menambah niat dan kemauan untuk melakukan tugas secara maksimal. Motivasi ( dorongan ) yang dilakukan oleh para atasan akan membantu kinerja kerja para bawahan. Jenis motivasi terbagi menjadi dua yaitu;
a.       Motivasi Positif ; proses mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu.
b.      Motivasi Negatif ; mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Motivasi diharapkan dapat menjadi dasar perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang.

PENGKOORDINASIAN
            Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika mereka memahami masing-masing tugas mereka.
PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI
a.      Prinsip Kontak Langsung
Menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal dan dapat terjadi pertukaran gagasan dan pendapat yang bisa dikemukakan secara lebih detail.
b.      Prinsip Penekanan Pada Pentingnya Koordinasi
Jika koordinasi terjadi kurang baik, maka akan menimbulkan kemungkinan adanya penyimpangan. Oleh karena itu, koordinasi itu penting untuk dibuat diawal-awal suatu organisasi dibangun.
c.       Hubungan Timbal Balik Antara Faktor-Faktor yang Ada
Masing-masing individu bekerja pada lingkungan nya, yang tentu akan memberikan pengaruh terhadap orang lain yang ada disekitarnya dan juga terhadap organisasi yang dinaunginya. Oleh karena itu, diperlukan timbal balik dari hasil kerja sama yang dilakukan oleh mereka.
PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI
            Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk melaksanakan fungsi koordinasi, yaitu;
a.       Menjamin bahwa kondisi lingkungan akan dapat membantu memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
b.      Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
PENGAWASAN
PENGERTIAN

            Merupakan fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen. Kita dapat mengetahui tentang hasil yang telah dicapai dengan cara membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, dan melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi kita dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai, sesuai atau tidak dengan rencana yang telah disusun. 
            Bila terjadi penyimpangan, biasanya akan terjadi perubahan-perubahan diantaranya perubahan besar, seperti;
a.       Penyusunan kembali rencana baru.
b.      Menetapkan sasaran terget baru.
c.       Perubahan struktur organisasi.
d.      Perbaikan cara-cara penerimaan pegawai.
e.       Dsb
LANGKAH-LANGKAH PENGAWASAN
1.      Menciptakan Standard
Merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Ada dua macam standard, yaitu standard kuantitatif  ( dinyatakan dalam satuan tertentu ), dan standard kualitatif ( dapat berupa pendapat umum, langganan, buruh, dsb ).
2.      Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Mengetahui seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi dan mengetahui adanya gejala-gejalatentang semakin besarnya penyimpangan itu terjadi.
3.      Melakukan Tindakan Koreksi
Untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan, kebijaksanaan serta haisl kerja yang tidak sesuai dengan rencana dan standardnya. Urutan kegiatan dalam koreksi;
a.       Menghayati masalah-masalah.
b.      Mencari kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaikki adanya kesalahan.
c.       Mengadakan penilaian terhadap kemungkinan tersebut.
d.      Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
SYARAT-SYARAT PENGAWASAN YANG BAIK
a.       Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan ( aktivis ).
b.      Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi.
c.       Penyimpangan harus mempunyai pandangan kedepan.
d.      Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e.       Pengawasan harus luwes/fleksibel.
f.       Dsb.
sumber : http://hudyboom.blogspot.com/2010/10/manajemen-umum.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar