Kamis, 23 Mei 2013

Tulisan Bebas 6 (Bahasa Indonesia 2)

Nama   : Siti Mardianah
Npm    : 16210600
Kelas   : 3EA16


Bunga Citra Lestari_Cinta Sejati

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Sumber :http://www.lagubagusterbaru.info/2012/12/lirik-lagu-bunga-citra-lestari-cinta.html#.UZ73udiZlhA

Sabtu, 18 Mei 2013

TUGAS 5 (Bahasa Indonesia 2)

Nama   : Siti Mardianah
Npm    : 16210600
Kelas   : 3EA16

RESENSI

Pengertian Resensi
Dalam bahasa latin resensi atau recensie artinya "melihat kembali, menimbang atau menilai". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, puisi).

Tujuan Resensi
  1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam suatu karya.
  2. Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah karya yang diresensi itu merupakan suatu karya yang bermutu atau tidak.
  3. Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.

Unsur-unsur Resensi
  1. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
  2. Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik).

Unsur Intrinsik
>Tokoh
Tokoh ialah individu yang mengalami berbagai peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran tokoh dalam penggambaran plot dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu, sedangkan jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat pula dibedakan kedalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
  1. Tokoh Protagonis ialah tokoh yang memiliki watak tertentu dalam segi kebenaran (baik hati, jujur, setia, dll).
  2. Tokoh Antagonis ialah tokoh yang memiliki watak yang bertentangan dengan tokoh protagonis.
  3. Tokoh Tritagonis ialah tokoh yang selalu menjadi penengah, dan sering dimunculkan sebagai tokoh/orang ketiga.
  4. Tokoh Pembantu/peran pembantu/figuran ialah tokoh yang membantu cerita tokoh utama, posisinya bisa sebagai seorang pahlawan ataupun sebagai penentang tokoh utama.
>Penokohan/Perwatakan
yang dimaksud dengan penokohan ialah penggambaran tentang watak tokoh dalam suatu cerita karya sastra. Ada 3 cara yang dapat dilakukan untuk menggambarkan watak tokoh dalam cerita karya sastra, yaitu:
  1.  Campuran ialah penggambaran watak tokoh melalui penggabungan cara analitik dan dramatik dengan tujuan untuk saling melengkapi.
  2.  Analitik cara ini dilakukan pengarang untuk menggambarkan watak tokoh secara langsung. Contoh: Siapa yang tidak mengenal Didi yang pintar dan selalu ceria. Meskipun secara fisik terlihat pendek namun sosoknya yang ramah dan baik hati kepada teman-temannyamembuat dirinya menjadi panutan.
  3.  Dramatik ialah cara pengarang untuk menggambarkan tokoh utama secara tersurat, dengan kata lain tidak langsung. Penokohan cara ini bisa melalui penggambaran tempat tinggal, percakapan/dialog antar tokoh, fisik, tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu dan jalan pikiran tokoh.
Dibawah ini contoh paragraf yang menggambarkan tokoh dengan cara dramatik:
Penggambaran Tokoh Melalui Jalan Pikiran Tokoh.
contoh :
Tatkala aku masuk sekolah MULO, demikian fasih lidahku dalam Bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira bahwa aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda.
Penggambaran Tokoh Melalui Tingkah Laku/Perilaku Tokoh.
contoh :
Di siang hari yang terik itu dia berjalan sendiri. Dengan gontai ia gendong tas itu. Sesekali terlihat bahwa ia menegur dan bahkan bertanya kepada orang yang dilaluinya. Setiap selesai ia bertanya, ia selalu menganggukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih.
Penggambaran Tokoh Melalui Dialog Antar Tokoh.
contoh :
"Kupukul kau kalau tidak mau mengaku. Dengan cara apa lagi aku mendapatkan pengakuanmu.".......
>Tema
Tema ialah suatu unsur dalam karya sastra yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang melalui karyanya (jalan cerita).
>Plot / Alur
Plot atau Alur ialah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Rangkaian peristiwa ini disusun berdasarkan hukum kausalitas (hubungan yang menunjukkan sebab-akibat). Berdasarkan hubungan tersebut setiap cerita memiliki plot/alur cerita sebagai berikut :
  1. Tahapan perkenalan ialah tahap dimana permulaan suatu cerita dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan. Di tahap ini berisi pengenalan tokoh, reaksi antar pelaku, penggambaran fisik dan penggambaran tempat).
  2. Menuju ketahap pertikaian ialah tahap dimana terjadinya pertentangan antar pelaku (awal mula pertentangan selanjutnya). Konflik dapat dibagi menjadi 2, yaitu: a). Konflik Internal ialah konflik yang terjadi dalam diri sang tokoh. b). Konflik Eksternal ialah konflik yang terjadi dari luar diri tokoh (konflik tokoh dengan tokoh, tokoh dengan lingkungan, tokoh dengan tuhan, dll).
  3. Komplikasi/tahap penanjakan konflik, ketegangan dirasakan mulai semakin berkembang dan rumit terjadi pada tahap ini (nasib pelaku semakin sulit diduga).
  4. Klimaks merupakan ketegangan yang semakin memuncak (perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang pula tidak terbukti pada akhir cerita).
  5. Penyelesaian, tahap akhir cerita pada bagian ini terdapat penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami para tokoh dalam cerita setelah mengalami konflik dalam cerita. Beberapa cerita terkadang menyerahkan penyelasaian kepada pembaca, sehingga akhir cerita seperti ini tak ada penyelesaian atau menggantung.
Plot dapat dibedakan menjadi dua macam jika dilihat dari segi keeratan hubungan anta peristiwa, yaitu:
  1. Plot Erat yaitu sebuah cerita yang memiliki plot erat jika hubungan antar peristiwa terjalin dengan rapat, sehingga tak ada satu peristiwa pun yang dapat dihilangkan.
  2. Plot Longgar yaitu jika hubungan antar peristiwa terjalin kurang erat dan jika ada salah satu jalan cerita yang dihilangkan maka penghilangan jalan cerita tersebut tidak akan mengganggu jalan cerita.
Berdasarkan jalan cerita plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Plot Ledakan yaitu plot yang akhir ceritanya mengejutkan dan tak terduga-duga.
  2. Plot Lembut yaitu plot yang akhir ceritanya berakhir tanpa adanya kejutan.
  3. Plot Campuran yaitu plot yang akhir cerita menggabungkan kedua plot sebelumnya (ledakan & lembbut).
Berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Plot Maju, yaitu rangkaian peristiwa yang diceritakan mulai dari awal hingga akhir cerita.
  2. Plot Mundur/sorot balik/flash back, yaitu peristiwa-perisiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok sebagai kenangan/masa lalau sang tokoh.
  3. Plot Campuran, yaitu peristiwa-peristiwa pokok diceritakan diawala lalu dilanjutkan dengan menceritakan peristiwa-peristiwa lama/ masa lalu tokoh sebagai sebuah kenangan, dan diakhiri dengan peristiwa-peristiwa pokok(masa kini).
Plot yang dilihat dari segi sifatnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Plot Terbuka, yaitu akhir cerita yang dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
  2. Plot Tertutup, yaitu akhir cerita yang tidak dapat merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita.
  3. Plot Campuran, yaitu penggabungan antara plot terbuka dan plot tertutup.
>Gaya Bahasa
Gaya Bahasa ialah cara pengarang dalam mengungkapkan ide/gagasan melalui cerita.
>Sudut Pandang/Point Of View
Sudat pandang ialah proses pengarang dalam sebuah cerita atau karya sastra. Posisi pengarang ini terbagi menjadi 2, yaitu :
  1. Pengarang berperan langsung sebagai tokoh utama.
  2. Pengarang hanya sebagai orang ketiga yang posisinya sebagai pengamat.
 >Amanat
 Amanat ialah pesan/kesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui jalan cerita. Pesan dalam karya sastra bisa berupa, kritik, saran, harapan, usul, dll.
>Latar/Setting
Latar ialah tempat dimana terjadinya kejadian/peristiwa dan waktu terjadinya sebuah peristiwa, latar juga menjelaskan segala keterangan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dakam plot cerita. Latar terbagi lagi menjadi beberapa unsur seperti dibawah ini:
  1. Latar Tempat ialah latar yang mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa dalam novel. Contoh : Kota, Pedesaan, dll.
  2. Latar Waktu ialah latar yang berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa. Contoh : masa kini, masa lalu, dll.
  3. Latar Sosial ialah latar yang mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat. Contoh : Kesederhanaan, keramahan, dll.
Didalam karya sastra latar berfungsi sebagai :
  1. Atmosfer atau Suasana merupakan latar yang lebih mudah dibicarakan daripada didefinisikan. Latar ini semacam aura rasa dan emosi yang ditimbulkan penulis melalui tulisannya, agar membantu terciptanya ekspektasi pembaca.
  2. Latar Tempat sebagai Elemen Dominan, latar tempat memiliki peran penting dalam karya sastra. Latar tempat menjadi unsur netral atau spiritual dalam sebuah tempat tertentu. Termasuk dalam fiksi jenis ini: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang berbicara tentang Belitong pada zaman Orde Baru.
  3. Latar Waktu sebagai Elemen Dominan, dalam karya sastra ada yang menggunakan elemen waktu sebagai unsur yang dominan. Fungsi latar ini terjadi terutama pada karya sastra yang berlatar sejarah. Tidak hanya waktu yang menjadi unsur utama yang terlibat. Ada unsur-unsur nilai dalam waktu, misalnya unsur nilai dalam masa kemerdekaan, masa Orde Baru, dsb.
  4. Metafora, artinya jika latar spiritual ialah unsur latar yang secara spiritual memberi efek nilai pada karya sastra, maka fungsi latar ini adalah fungsi eksternal yang tidak secara langsung (eksplisit) berpengaruh pada cerita. Sebagai metafora, latar menghadirkan suasana yang secara tidak langsung menggambarkan nasib tokoh.
Contoh : 
Pohon-pohon kelapa itu tumbuh di tanah lereng di antara pepohonan lain yang rapat dan rimbun. Kemiringan lereng membuat pemandangan seberang lembah itu seperti lukisan alam gaya klasik Bali yang terpapar di dinding langit. Selain pohon kelapa yang memberi kesan lembut, batang sengon yang lurus dan langsing menjadi garis-garis tegak berwarna putih dan kuat. Ada beberapa pohon aren dengan daun mudanya yang mulai mekar; kuning dan segar. Ada pucuk pohon jengkol yang berwarna coklat kemerahan, ada bunga bungur yang ungu berdekatan dengan pohon dadap dengan kembangnya yang benar-benar merah. Dan batang-batang jambe rowe, sejenis pinang dengan buahnya yang bulat dan lebih besar, memberi kesan purba pada lukisan yang terpajang di sana. Dalam sapuan hujan panorama di seberang lembah itu terlihat agak samar. Namun cuaca pada musim pancaroba sering kali mendadak berubah. Lihatlah, sementara hujan tetap turun dan angin makin kencang bertiup tiba-tiba awan tersibak dan sinar matahari langsung menerpa dari barat. Pohon-pohon kelapa digambarkan dengan indah dalam sebuah ekosistem yang padu. Namun kemudian digambarkan dalam suasana yang mengerikan dengan keadaan yang tidak menentu. Sekilas latar ini hanya latar netral yang tidak melambangkan apa-apa. Kemudian diketahui bahwa tokoh utama Lasi yang hidupnya bahagia dalam kesederhanaan mulai masuk dalam ketidakpastian setelah kecelakaan yang menimpa Darsa.

Unsur Ekstrinsik
>Latar belakang kehidupan pengarang.
>Pandangan hidup pengarang.
>Situasi sosial, Budaya yang melatarbelakangi lahirnya karya sastra tersebut.

Beberapa Hal yang Terdapat Dalam Resensi
Dibawah ini terdapat beberapa hal yang terdapat di dalam sebuah resensi karya sastra :
  1. Judul Resensi
  2. Data/Identitas Karya Sastra
  3. Isi Resensi
  4. Kekurangan & Kelebihan
  5. Penutup
Terdapat perbedaan saat pemuatan data/identitas karya sastra yang diresensi, seperti pada resensi buku data yang tercantum ialah seperti berikut ini: judul buku, penulis & penerjemah (jika buku itu berupa terjemahan dari bahasa asing), nama penerbit, cetakan, tahun terbit, tebal buku & jumlah halaman. Pada drama/film maka data untuk resensinya adalah berupa: judul drama/film, penulis, sutradara, genre, pemain, penyunting & penerjemah, tahun terbit, penerbit.

Contoh Resensi
Resensi Film Soegija: Antara Sejarah dan Kemanusiaan 

>Data/Identitas Film
Judul : Soegija
Jenis Film : Drama, Biografi
Produser : Murti Hadi Wijayanto, Djaduk Ferianto, Tri Giovanni
Sutradara : Garin Nugroho
Penulis Naskah : Armantono & Garin Nugroho
Durasi Film : 116 menit
Perusahaan Film : Studio Audio Visual Puskat
Diputar : Mulai 7 Juni 2012 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia

>Pemeran Film Soegija
Nirwan Dewanto
Anissa Hky
Wouter Braaf
Wouter Zweers
Butet Kartaredjasa
Olga Lydia
Henky Solaiman
Rukman Rosadi
Nobuyuki Suzuki
Margono
Eko Balung
Andrea Reva
Andreano Fidelis

>Pendahuluan 
"Saya ingin Indonesia menjadi keluarga besar di mana anak-anak masa depan tidak lagi mendengar nyanyian berbau kekerasan, tidak menuliskan kata-kata bermandi darah. Jangan lagi ada curiga, kebencian dan permusuhan”(Mgr. Soegijapranata).
Sutradara Garin Nugroho kembali datang ke layar lebar dengan film terbarunya, Soegija. Film yang bercerita tentang uskup pribumi pertama di Indonesia yang juga pahlawan nasional, Mgr. Albertus Soegijapranata. Untuk menggarapnya, Garin membutuhkan 2.275 pemain untuk bermain dalam film berjudul Soegija. Bukan hanya jumlah pemainnya saja yang berlimpah. Garin juga banyak menggunakan pelakon baru, yang tidak memiliki latar belakang sinematografi. Hanya Olga Lydia dan Butet Kertarajasa saja pemain yang memiliki modal akting.
Soegija bercerita tentang uskup pribumi pertama di Indonesia yang juga pahlawan nasional, Mgr. Albertus Soegijapranata. Film itu menceritakan peran Soegija ketika Perang Pasifik 1940-1949, yang tidak hanya penting bagi umat Katolik, melainkan untuk Indonesia. Sebab Soegija kerap menulis artikel untuk media luar negeri demi melawan penjajah. Silent diplomacy, nama perjuangan itu. Soegija juga memindahkan Keuskupan Semarang ke Yogyakarta sebagai bentuk solidaritas atas kepindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta. Garin sengaja menghidupkan setiap tokoh dalam film tersebut. Setiap tokoh digambarkan dengan konflik hidup masing-masing yang menuntun mereka pada suatu transformasi sejati.
>Isi
“Film yang melukiskan kisah-kisah kemanusiaan di masa perang kemerdekaaan bangsa Indonesia pada tahun 1940-1949. Adalah Soegija (diperankan Nirwan Dewanto) yang diangkat menjadi uskup pribumi dalam Gereja Katolik Indonesia. Baginya kemanusiaan itu adalah satu, kendati berbeda bangsa, asal-usul dan ragamnya. Dan perang adalah kisah terpecahnya keluarga besar.
Film ini dimulai dengan goresan pena seorang Romo (Nirwan Dewanto) di atas kertas, yang sekaligus menjadi curahan hatinya. Ia sedang di tengah perang kala itu, ketika para penduduk pribumi harus berlutut dan menunduk di bawah makian serta todongan senjata Belanda. Di masa serba tertekan itu, sang Romo mendapat kehormatan menjadi pribumi pertama yang dilantik sebagai Uskup Danaba. Ia pun lebih dikenal dengan sebutan Mgr. Alb. Soegijapranata SJ, dan hijrah dari gerejanya di Yogyakarta ke Semarang. Dengan ‘jabatan’ itu, Romo lebih dihormati. Yang datang ke gereja mendengarkan ceramahnya bukan hanya penduduk lokal, tetapi juga orang-orang Belanda. Meski begitu, kesehariannya yang bersahaja dan merakyat, tak berubah.
Tahun demi tahun berganti, penjajah datang dan pergi. Jepang masuk Indonesia tahun 1942, Belanda takluk dan harus rela dilucuti senjatanya. Mereka ingin menduduki gereja sebagai markas, namun dengan tegas Soegija menolak.
“Penggal dulu kepala saya,” ujarnya singkat.
Ia memang tidak terjun langsung untuk berperang, namun di setiap masa andilnya selalu tampak. Saat penduduk butuh tempat bernaung karena kondisi jalanan chaos, Soegija membuka lebar-lebar pintu gereja untuk menampung mereka. Ia memerintahkan Saat Hiroshima – Nagasaki di-bom dan masyarakat menuntut kemerdekaan yang belum juga diakui oleh sekutu yang kembali datang ke Indonesia, Soegija berdiplomasi dengan Vatikan sehingga negara itu menjadi negara Barat pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia.
Soegija memang terkenal dengan silent diplomacy-nya. Tanpa harus menggunakan kekerasan dan senjata, iman dan semangat kemanusiaannya dapat menjadi panutan yang tak lekang waktu. Menurutnya, menggalang cinta kasih dan keadilan belum cukup, juga perlu bertempur dengan lembut untuk kemerdekaan. Berkat kegigihannya itu, Seogija menjadi uskup pribumi pertama yang mendapat gelar pahlawan nasional dari Soekarno. Film garapan sutradara Garin Nugroho yang dibuat melalui riset panjang ini bukan film misionaris agama Katolik seperti yang banyak diperdebatkan. Tokohnya juga tidak selalu Soegija. Film ini menampilkan sisi humanis yang masih ada dalam sebuah perang.
Mariyem (Annisa Hertami) yang terpisah dari kakaknya Maryono (Abe) akibat perang, kembali dipertemukan dalam kondisi berbeda. Ling Ling (Andrea Reva) seorang bocah Tionghoa juga terpisah dari mamanya (Olga Lydia), kembali bertemu dalam sebuah momen di gereja. Tokoh menggelitik pun ditampilkan, seorang bocah yang hanya bisa mengeja kata ‘merdeka’ tapi punya semangat juang dan selalu menjadi garda terdepan pasukan pemuda.
Rasa kemanusiaan juga dimiliki para penjajah. Nobuzuki (Suzuki), pemimpin tentara Jepang, tak pernah tega pada anak-anak karena ingat anaknya di rumah. Robert (Wouter Zweers), tentara Belanda yang sangat bernafsu menjadi mesin perang paling hebat, perasaannya luluh saat menemukan bayi di medan perang. Hendrick (Wouter Braaf), jurnalis asal Belanda, pun selalu memotret ekspresi-ekspresi manusiawi dan nasionalisme Indonesia. Ia menemukan cintanya, namun tak mampu bersatu karena perang.
Selain menampilkan kemanusiaan yang beragam, film ini juga banyak menampilkan otokritik untuk bangsa. Baik berupa visual, maupun kata-kata satir dari goresan pena dan ucapan Soegija sendiri. Kata-kata seperti “Apakah yang harus dilakukan seorang pemimpin di tengah krisis dan perubahan zaman?” serta “Apa artinya terlahir sebagai bangsa yang merdeka, jika gagal untuk mendidik diri sendiri,” patut dicermati lebih dalam makna dibaliknya.
“Perjuangan sudah selesai, sekarang tinggal bagaimana menata negara dan melayani masyarakat. Kalau mau jadi politikus, harus punya mental politik. Kalau tidak, yang ada dalam pikirannya hanya kekuasaan dan akan menjadi benalu negara,” pesan Soegija di akhir film itu, seakan menjadi perenungan bagi para pemimpin sekaligus rakyat Indonesia di masa sekarang".

>Kekurangan & kelebihan 
Kekurangan
  1. Sosok Soegija pada cerita tidak terlalu jelas, karena sosoknya hanya terjadi dibeberapa adegan sehingga membuat karakter Soegija tidak merekat kuat.
  2. Begitu banyak pemain dalam film ini membuat film ini tidak memperlihatkan satu pemain pun yang mendominasi penceritaan.
  3. Pada pemutaran film Soegija tokoh Soegija tidak diperankan secara gamblang. Penggambaran Soegija hanya berupa potongan-potongan adegan, foto, bahkan puisi Soegija yang dia tulis pada masa itu yang terinspirasi dari Soegija.
Kelebihan
  1. Film yang lebih mengangkat aspek kemanusiaan yang universal ketimbang aspek agama.
  2. Tata artistik yang mampu memikat penonton serta pemilihan kostun dan tempat untuk setiap adegan film begitu pas dengan keadaan negara pada masa tahun 40-an.
>Penutup
Secara keseluruhan film bagus, tapi yang lebih menonjol ialah pada tata artistik dan musiknya disajikan dengan sangat bagus. Pemilihan kostum dan pemilihan tempat sangat pas dengan latar belakang tahun 40-an, ditambah lagi dengan suasana Nasionalis pada masa itu.
Sumber :-http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Resensi
             -http://id.wikibooks.org/wiki/Resensi_Film
             -http://life.viva.co.id
 

Rabu, 24 April 2013

Tulisan Bebas 5 (Bahasa Indonesia 2)

Nama  : Siti Mardianah
Npm    : 16210600
Kelas  : 3EA16


LAPORAN

Laporan merupakan suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Laporan juga merupakan jenis dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil, hal-hal esensil, dan hal-hal pokok yang bertalian dengan tujuannya.

Dasar-dasar Laporan 
1. Pemberi Laporan
2. Penerima Laporan
3. Tujuan Laporan

Sifat Laporan
1. Mengandung imajinasi
2. Sempurna dan komplit
3. Disajikan secara menarik

Macam-macam Laporan
1. Laporan berbentuk formulir isian
2. Laporan berbentuk surat
3. Laporan berbentuk memorandum
4. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
5. Laporan berkala
6. Laporan laboratoris

Unsur-unsur yang paling penting dari suatu kerangka laporan laboratoris:
1. Halaman judul
2. Objek dan tujuan
3. Teori: menyangkut teori mana yang diterapkan
4. Metode: prosedur-prosedur yang ditempuh
5. Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan
6. Diskusi atas hasil yang dicapai
7. Kesimpulan
8. Apendiks
9. Data asli
10. Laporan formal dan semi-formal

Ciri-ciri umum untuk menentukan apakah suatu laporan termasuk laporan formal:
1. Harus ada halaman judul
2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan
3. Memiliki daftar isi
4. Ada sebuah ikhtisar (atau abstrak) yang mengawali laporan
5. Ada bagian pendahuluan
6. Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanya diberi judul tersendiri
7. Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
8. Bernada resmi, bergay impersonal
9. Bila perlu disertai dengan tabel-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks laporan maupun dikumpulkan dalam satu bagian tersendiri
10. Biasanya didokumentasikan secara khusus

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan diatas, nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku.

Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut semi-formal sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan diatas disebut laporan non-formal.

Laporan formal, semi-formal dan non-formal merupakan laporan yang bersifat resmi (formil). Bila laporan tersebut bersifat pribadi dan bentuknya sesuai dengan keinginan penulis maka laporan itu bersifat tidak resmi (informil).

Struktur Laporan Formal 
1. Halaman judul
2. Surat penyerahan
3. Daftar isi
4. Ikhtisar dan abstrak
 

Sumber : http://odebhora.wordpress.com/2011/11/11/belajar-tentang-laporan/  

Tulisan Bebas 4 (Bahasa Indonesia 2)

Nama   : Siti Mardianah
Npm     : 16210600
Kelas   : 3EA16


Puisi Cinta



Cinta Sejati


Satu kalimat terdiri 2 kata,
banyak orang menyatakan CINTA dengan :
Karena suka, kagum, simpati
banyak kata untuk mengungkapkan kalimat itu,

namun
Suka belum tentu CINTA,
Kagum juga belum tentu CINTA,
Dan
Simpati pun belum tentu CINTA,
karna CINTA adalah CINTA,

sebab
CITA SEJATI kan tetap teguh dengan pilihan hatinya, tetap tegap berdiri 
ditempatnya,
Bak batu karang ditengah laut_meskipun badai gelombang menerjang dahsyat,
ia tetap teguh berdiri tegap ditempatnya,

Bukan CINTA karna :
Suka/kekaguman/simpati
karna semua itu bisa kapan saja sirna
jika apa yang disukainya/dikaguminya/disimpati
itu hilang atau tak ada lagi

CATATAN :
Banyak orang berkali-kali ganti pacar,
Hanya untuk mencari yang cocok untuknya,
Mencari CINTA SEJATInya,
YANG PASTI percayalah,, CINTA SEJATI tak akan kemana-mana, karna TULANG RUSUK
TAK AKAN PERNAH TERTUKAR.

Karya : ASMAA KHUSNIYAH




Tulisan Bebas 3 (Bahasa Indonesia 2)

Nama   : Siti Mardianah
Npm     : 16210600
Kelas   : 3EA16


Cerita Pendek Lucu


Beli Jeruk


Pada suatu hari ada seorang pembeli yang sedang tawar-menawar dengan seorang pedagang buah jeruk.
Pembeli  : "Bang, berapa jeruknya sekilo?"
Pedagang  : "Rp 7500 mas!"
Pembeli  : "Buset, mahal amat... Rp 5000 aja dah!?"
Pedagang  : "Kagak bisa mas, harganya udah pas!"
Pembeli  : "Kalo enggak manis, gimana bang?"
Pedagang  : "Kalo gak manis, enggak usah bayar!"
Pembeli  : "Ya udah, kalo gitu yang enggak manis aja 10 kilo!"
Pedagang  : "#$%@%&%????..."


Selasa, 23 April 2013

TUGAS 4 (Bahasa Indonesia 2)

Nama  : Siti Mardianah
Npm    : 16210600
Kelas  : 3EA16

Proposal Ilmiah

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Indonesia pada era globalisasi ini, mengalami perubahan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi, karena adanya kebutuhan akan informasi yang sangat penting itulah maka internet yang merupakan gudangnya dari setiap informasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia pada saat ini. Seperti yang kita ketahui internet merupakan suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer lokal dan regional, memungkinkan komunikasi data antar komputer-komputer yang terhubung ke jaringan-jaringan tersebut.
   Pada saat ini internet tidak hanya dibutuhkan oleh para pelajar, mahasiswa ataupun pekerja kantoran saja, tetapi di semua usia dan semua bidang pekerjaan telah menggunakan internet sebagai wadah sarana informasi dan juga internet tidak hanya dibutuhkan untuk mencari informasi, tetapi juga bagi para wirausahawan, internet dijadikan tempat untuk mempromosikan barang ataupun produknya yang mereka jual secara online, karena dengan melalui internet biaya untuk mempromosikan barang ataupun jasa akan lebih mudah dan juga lebih murah.
   Warung internet atau yang biasa disingkat warnet adalah salah satu bentuk usaha yang dikelola oleh kelompok atau individu yang memberikan pelayanan dalam bentuk jasa internet oleh penggunanya. Biasanya pengguna dikenakan biaya perjam atau lebih, sesuai lama penggunaannya. Kebanyakan warnet dibuka di lahan yang dekat dengan tempat pendidikan, seperti sekolah, tempat les, atau kampus. Sehingga, penggunanya pun tidak jauh dari siswa/siswi, mahasiswa, guru, atau dosen yang secara kebetulan atau tidak membutuhkan jasa internet. 
   Tetapi, ketika perkembangan teknologi telah merambah keseluruh penjuru, warnet pun merambah keseluruh pelosok pemukiman, dan tempat-tempat yang sebelumnya tidak diperkirakan dapat dijadikan sebagai lahan untuk membuka usaha warung internet. Oleh karena itu, pengguna warnet menjadi semakin luas, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Hal ini dikarenakan, kebutuhan internet yang semakin naik dari yang tadinya kebutuhan senggang menjadi kebutuhan yang memang harus dipenuhi untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat, akurat dan terkini atau teraktual. 
   Mengingat begitu banyak fasilitas dan kegunaan dari internet, maka tidak heran jika begitu banyak masyarakat yang memasang jaringan internet. Dan bahkan masyarakat yang tidak mampu untuk memasang jaringan tersebut dapat menikmati informasi yang didapat dari internet dengan pergi ke warnet. Di warnet kita dapat mencari informasi sambil makan dan minum seperti dirumah. Karena biasanya pihak warnet akan membuat konsumen senyaman mungkin sehingga konsumen akan betah berlama-lama menggunakan fasilitas internet yang disediakan. Bahkan ruangannya ditata unik dan dilengkapi dengan AC. Namun semakin lama makin banyak pula orang-orang yang mulai mendirikan usaha warnet, karena perolehan keuntungan yang bisa didapat dalam jangka waktu yang relatif cepat. 
   Berdasarkan berbagai latar belakang diatas, maka saya sebagai penulis tertarik untuk menyusun Penulisan Ilmiah ini dengan judul " ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DI WARNET ZIAH-NET ".

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, peneliti akan mengangkat permaalahan ini berupa : Bagaimanakah tingkat pelayanan, fasilitas, kenyamanan, dan harga yang diberikan oleh warnet Ziah-Net kepada pelanggannya?

1.2.2 Batasan Masalah
   Aspek penentu tanggapan konsumen pada penelitian ini terbatas pada 4 dimensi kualitas servis yaitu : pelayanan, fasilitas, kenyamanan dan harga dengan periode waktu bulan April-Mei 2013 melalui penyebaran kuesioner pada 100 (seratus) konsumen yang datang ke warnet Ziah-Net yang beralamat di Kp. Markan No. 50 Rt 002 Rw 041 Kel. Bojong Rawa Lumbu Kec. Rawa Lumbu Bekasi.

1.3 Tujuan Penelitian
   Adapun tujuan yang dilakukan dalam penelitian ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan, fasilitas, kenyamanan dan harga yang diberikan oleh warnet Ziah-Net.
2. Mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada warnet Ziah-Net.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
    Sebagai bahan masukan informasi untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yang telah mengunjungi warnet Ziah-Net.
2. Manfaat Praktisi
    Dapat menambah wawasan bagi para peneliti berikutnya, khususnya dibidang manajemen terutama dalam masalah analisa kepuasan konsumen menggunakan metode chi-square sebagai salah satu alat analisa untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen.

  Untuk mencapai tujuan dari penulisan ilmiah ini sudah tentu diperlukan suatu cara dalam mengolah data yang diperoleh yaitu dengan menggunakan metode :
a. Observasi dan Survei
   Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penulisan ilmiah ini penulis mendatangi langsung dan melakukan pengamatan, serta menyebarkan kuesioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan kepada masyarakat dan mengajukan berbagai pertanyaan secara tertulis maupun lisan.
b. Metode Sampling dan Metode Analisis
   Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Non Probability Sampling dan dengan menggunakan metode kuesioner dsebagai metode analisis.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian
    Usaha warnet yang menjadi objek penelitian ini terletak didaerah Kp. Markan No. 50 Rt.002 Rw.041 Kel. Bojong Rawa Lumbu Kec. Rawa Lumbu Bekasi. Usaha ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen mengenai layanan internet.

1.5.2 Data / Variabel
    Penulis menggunakan data-data dari kuesioner yang telah diisi oleh konsumen yang mengunjungi warnet Ziah-Net pada tahun 2013.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data / Variabel
    Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data dengan menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada 100 (seratus) orang pengunjung.

1.5.4 Hipotesis
Ho : Konsumen merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh warnet Ziah-Net.
Ha : Konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh warnet Ziah-Net.

1.5.5 Alat Analisis Yang Digunakan
a. Skala Likert
   Variabel ini diukur dengan menentukan penyebab perilaku konsumen dalam memilih warnet. Dengan menggunakan skala likert, yaitu skala yang memberikan skor 1-5 untuk mengetahui derajat responden terhadap serangkaian pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, dimana skala tersebut mempunyai susunan sebagai berikut :
5 berarti Sangat Puas
4 berarti Puas
3 berarti Cukup Puas
2 berarti Kurang Puas
1 berarti Tidak Puas

b. Metode Chi-Square
   Chi-Square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan atau ekspektasi yang didasarkan atas hipotesis tertentu.

Jumat, 29 Maret 2013

TULISAN BEBAS 2 (Bahasa Indonesia 2)

Nama  : Siti Mardianah
Npm   : 16210600
Kelas  : 3EA16

Puisi Kenangan seorang ayah

Masih segar goresan luka kepergianmu
Masih membayang kenangan indah masalalumu
Kini semua benar2 telah berlalu
Sedih ini bercampur pilu
Tangis ini bercampur rindu

Sesungguhnya aku …….
masih butuh kasih sayangmu
masih ingin dipelukanmu
namun,,,apalah daya ku

kini ku hanya bisa memandang nisanmu
mengenang jasa dan kebaikanmu
menuruti semua nasihatmu
ayah

Do’a ku ini mengiringi perjalananmu
Semoga Tuhan mengampuni dosa2mu
Semoga Tuhan menerima amal ibadahmu
Dan semoga tempat yang layak ditujukan untumu
Aku,,, slalu menyayangimu